NEWS

Biden: AS tidak mendukung kemerdekaan Taiwan

Biden: AS tidak dukung kemerdekaan Taiwan

ISTANBUL (ANTARA) – Presiden AS Joe Biden pada Sabtu (13/1) mengatakan bahwa Washington tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, karena pulau itu memilih William Lai Ching-te sebagai pemimpin berikutnya, menurut laporan media.“Kami tidak mendukung kemerdekaan bagi Taiwan,” kata Biden kepada wartawan setelah hasil pemilu diumumkan di Taipei, yang menurut Tiongkok “tidak dapat mewakili opini ‘umum’ mengenai Taiwan.”

Komentar Biden muncul saat dia meninggalkan Gedung Putih menuju Camp David, menurut Politico.com.

Lai memimpin Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa meraih kemenangan ketiga berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Wakil pemimpin Lai, 64, memenangkan pemilu dengan 40,1 persen suara.

Namun DPP kehilangan kursi di DPR dan memperoleh 51 kursi. Oposisi utama Kuomintang memenangkan 52 kursi dan delapan kursi jatuh ke tangan Partai Rakyat Taiwan.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelumnya mengatakan: “Kami mengucapkan selamat kepada Dr. Lai Ching-te atas kemenangannya dalam pemilu Taiwan.

“Kami juga mengucapkan selamat kepada rakyat Taiwan karena berpartisipasi dalam pemilu yang bebas dan adil serta menunjukkan kekuatan sistem demokrasi mereka.”

Namun Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengangkat “pertanyaan Taiwan” sebagai “urusan dalam negeri” negara tersebut.

“Prinsip satu Tiongkok adalah landasan kokoh bagi perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Kami percaya bahwa komunitas internasional akan terus mematuhi prinsip satu Tiongkok, dan memahami serta mendukung perjuangan rakyat Tiongkok dalam menentang separatis ‘kemerdekaan Taiwan’. kegiatan dan upaya mewujudkan reunifikasi nasional, ujarnya.

Tiongkok menganggap Taiwan sebagai “provinsi yang memisahkan diri” namun Taipei bersikeras mempertahankan kemerdekaannya sejak tahun 1949, dan menikmati hubungan diplomatik dengan 13 negara.

Dalam pidatonya segera setelah kemenangan tersebut, Lai menyerukan “pertukaran dan kerja sama dengan Tiongkok” atas dasar “martabat dan kesetaraan.”

Pemimpin terpilih berjanji untuk “mengganti konfrontasi dengan dialog.”

Sumber: Anadolu

Baca juga: China Larang Amerika Serikat Campur Tangan dalam Pemilu Taiwan
Baca juga: China Minta AS Hentikan Sinyal Palsu yang Mendukung Kemerdekaan Taiwan
Baca juga: Wakil Pemimpin Taiwan Janji Pertahankan Status Quo, Keterlibatan China

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Redaktur: Atman Ahdiat
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version