Jakarta (ANTARA) – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman mengatakan pemilihan umum (pemilu) dua putaran akan berdampak lebih besar terhadap konsumsi, yakni sekitar 0,6 persen konsumsi.”Besarnya (dampaknya) akan lebih besar di tahun 2024. Perhitungannya tergantung kita ada satu atau dua putaran. Kalau dua putaran mungkin (dampaknya) bisa sekitar 0,6 persen terhadap konsumsi,” kata Aida dalam siaran persnya. Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Desember 2023 di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pemilu akan meningkatkan konsumsi, baik konsumsi pemerintah maupun konsumsi swasta sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: BI proyeksikan FFR turun pada semester II-2024
Baca juga: BI targetkan inflasi turun di kisaran 2,5 persen pada 2024
Dampak pemilu terhadap perekonomian akan mulai terasa pada tahun 2023 karena adanya persiapan pemilu, dan akan semakin besar pada tahun 2024 yang merupakan tahun diselenggarakannya pemilu.
Lebih lanjut Aida menyampaikan pada tahun 2024, kinerja konsumsi baik swasta maupun pemerintah dan investasi diperkirakan terus meningkat seiring dengan kepercayaan konsumsi masyarakat yang tetap kuat, dampak positif pemilu, dan keberlanjutan pembangunan Strategis Nasional. Proyek (PSN).
Dengan perkembangan tersebut, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 berada pada kisaran 4,7 hingga 5,5 persen.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat anggaran pemilu per Oktober 2023 telah terserap sebesar Rp18,8 triliun dari pagu sebesar Rp30,1 triliun pada tahun 2023.
Anggaran ini tersebar di 16 kementerian/lembaga, mulai dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga kementerian/lembaga lain seperti Kementerian Dalam Negeri, kata Dirjen Anggaran. Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata dalam Konferensi Pers Virtual APBN KITA Edisi November 2023 di Jakarta, Jumat (25/11).
Isa mengungkapkan, realisasi belanja pemilu terbesar terdapat pada dua lembaga utama yakni KPU dan Bawaslu dengan serapan senilai Rp16,3 triliun. Namun ada juga 14 kementerian/lembaga lain yang telah melaksanakan belanja pemilu dengan serapan Rp 2,6 triliun.
Dengan belanja pemilu tersebut, kata dia, terjadi peningkatan belanja modal pemerintah pusat yang juga tercermin dari peningkatan belanja modal pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) menjadi Rp 247 triliun pada tahun 2024 dari Rp 210 triliun pada tahun 2023.
Wartawan: Martha Herlinawati Simanjuntak
Redaktur: Herry Soebanto
Hak Cipta © ANTARA 2023