NEWS

BI pastikan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah konflik global

BI pastikan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah konflik global

kami terus melakukan intervensi baik on the spot maupun Non Delivery ForwardJakarta (ANTARA) – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan, pihaknya akan selalu berada di pasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, di tengah eskalasi eskalasi yang terjadi saat ini. konflik global.Hal itu disampaikan Perry usai mengikuti rapat terbatas mengenai perkembangan situasi global bersama pemerintah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

“BI selalu di pasar dan kami pastikan stabilisasi nilai tukar tetap terjaga, intervensi terus baik di spot maupun Non Delivery Forward (NFD),” kata Perry di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Perry mengatakan BI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah selaku otoritas fiskal, untuk menjaga stabilitas moneter dan fiskal.

“Kami pastikan berada di pasar untuk melakukan langkah stabilisasi,” kata Perry.

Diberitakan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menyatakan pihaknya mengambil sejumlah langkah penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah pasca libur Idul Fitri dan di tengah meningkatnya konflik di Timur Tengah dan dinamika pembangunan ekonomi di Amerika Serikat ( KITA).

“Saat libur lebaran, pasar non-deliverable forward (NDF) IDR luar negeri juga mencapai di atas Rp 16.000 atau sekitar Rp 16.100, sehingga rupiah dibuka di sekitar angka tersebut,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Edi Susianto kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Langkah yang dilakukan BI untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, yakni dengan menjaga keseimbangan supply-demand valuta asing (valas) di pasar melalui triple intervensi khususnya di spot dan domestic non-deliverable forward (DNDF).

Baca juga: Senin pagi Rupiah turun 240 poin ke Rp 16.088 per dolar AS
Baca juga: Ekonom: Pemerintah jaga pertumbuhan ekonomi untuk dukung stabilitas rupiah
Baca juga: Ekonom: Optimalisasi SRBI dan SVBI Kurangi Volatilitas Rupiah

Wartawan : Rangga Pandu Asmara Jeruk, Andi Firdaus
Redaktur: Faisal Yunianto
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version