Wanita yang mengalami kehamilan seringkali menghadapi berbagai perubahan dan gejala fisik yang dapat menandai dimulainya proses pembentukan kehidupan baru. Meski pada awal kehamilan, perubahan bentuk perut mungkin tidak terlalu terlihat, namun ada beberapa ciri khas yang bisa menjadi tanda awal kehamilan, seperti perut yang membesar dan kemungkinan kram disertai bercak darah.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), kram perut yang muncul di awal kehamilan seringkali berkaitan dengan tahap implantasi.
Implantasi, seperti dijelaskan Kementerian Kesehatan RI, adalah proses menempelnya embrio pada dinding rahim. Pada tahap ini, pergerakan embrio dapat menyebabkan pembuluh darah di rahim pecah, yang kemudian mengakibatkan pendarahan.
Dalam beberapa kasus, proses ini bisa disertai rasa nyeri dan kram di area perut. Meski kram perut pada tahap ini umumnya tidak berlangsung lama dan tidak terlalu parah, gejala-gejala tersebut penting untuk diwaspadai.
Kementerian Kesehatan RI mengingatkan, kram perut yang terjadi di awal kehamilan bisa menjadi tanda bahaya jika gejalanya berlangsung lama, berulang, atau disertai nyeri hebat. Kondisi ini bisa menandakan adanya masalah serius seperti gawat janin, potensi keguguran, atau bahkan risiko kematian janin. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk selalu memperhatikan perubahan fisik yang dialaminya dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika terdapat kekhawatiran atau gejala yang mencurigakan.