Palu (ANTARA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat pertumbuhan investor di pasar modal Sulawesi Tengah (Sulteng) pada tahun 2023 meningkat sebesar 48 persen atau sebanyak 76.918 investor.
“Dari total 76.918 investor di kawasan ini, 22.766 di antaranya merupakan investor saham,” kata Kepala BEI Perwakilan Sulawesi Tengah Putri Irnawati di Palu, Kamis.
Dijelaskannya, dari rekapitulasi data, investor atau single investor identifikasi (SID) peserta pasar modal di provinsi ini masih didominasi oleh investor berusia 30 tahun ke bawah dengan presentasi sebesar 63 persen.
Sedangkan investor pasar modal berdasarkan pekerjaan sebesar 31 persen berasal dari pegawai swasta, pelajar 27 persen, wirausaha 16 persen, pegawai negeri sipil (PNS) 7 persen, ibu rumah tangga 4 persen, guru 1,7 persen, dan lainnya 14 persen.
“Investor milenial masih akan mendominasi investasi pasar modal pada tahun 2023 dibandingkan pertemuan investor muda/millenial tahun 2022 dengan presentasi sebesar 36 persen. Terjadi peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Putri.
BEI juga mencatat kabupaten/kota dengan jumlah investor pasar modal terbanyak berasal dari Kota Palu sebesar 34 persen, disusul Kabupaten Banggai sebesar 10 persen, kemudian Morowali sebesar 8,4 persen, dan Parigi Moutong sebesar 8,3 persen.
“Tahun ini kami berupaya meningkatkan minat masyarakat untuk melantai di bursa dengan berbagai cara. Melalui platform ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan keuntungan finansial, tetapi juga mendapatkan tambahan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan dan investasi,” ujarnya.
Ia menambahkan, strategi yang akan dikembangkan ke depan antara lain memaksimalkan edukasi pasar modal di berbagai segmen, termasuk meningkatkan akses galeri investasi.
Menyinggung nilai investasi, ia mengatakan nilai transaksi pasar modal Sulteng tahun 2023 sebesar Rp7 triliun, jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan nilai transaksi tahun 2022 sebesar Rp7,6 triliun.
Nilai transaksi terbesar masih didominasi Kabupaten Tolitoli sebesar Rp3,7 triliun, disusul Kota Palu Rp2,1 triliun, Kabupaten Morowali Rp365 miliar, dan Kabupaten Banggai Rp188 miliar, kata Putri.
Wartawan: Mohammad Ridwan
Redaktur: Evi Ratnawati
Hak Cipta © ANTARA 2024