NEWS

Bapanas memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan jelang Idul Fitri

Bapanas pastikan stabilitas pasokan dan harga pangan jelang Idul Fitri

hari ini kita melaksanakan apel untuk memastikan stabilitas pangan tetap terjaga di HBKNJakarta (ANTARA) – Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama pemangku kepentingan di bidang pangan mengadakan apel untuk mengamankan pasokan dan harga pangan secara nasional untuk menjamin stabilitas harga dan keterjangkauan serta ketersediaan stok bahan pangan menjelang Idul Fitri 2024.Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Senin mengatakan, untuk menyukseskan stabilitas pangan, baik dari segi ketersediaan pasokan maupun keterjangkauan harga, diperlukan peran semua pihak seperti kementerian dan lembaga terkait pangan, serta pemerintah daerah. diperlukan.

“Seruan Kewaspadaan Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri tentu tidak akan berhasil tanpa dukungan seluruh pemangku kepentingan pangan,” kata Arief saat memberikan sambutan pada Seruan Kewaspadaan Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri. -Fitr.

Arief mengatakan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) merupakan momentum yang selalu menarik perhatian pemerintah karena pada saat itu harga pangan mengalami fluktuasi yang cukup besar, karena permintaan pangan meningkat.

“Presiden Jokowi mengarahkan kita agar momentum ini tetap terjaga. Pada tanggal 4 Maret kita melaksanakan Rakornas pengamanan pasokan dan harga pangan dan hari ini kita menggelar aksi siaga untuk memastikan stabilitas pangan tetap terjaga di HBKN,” kata Arief. .

Dalam apel siaga yang ditandai dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di 294 titik seluruh Indonesia dan diikuti secara daring oleh 15 Pj Gubernur dan 142 Pj Bupati dan Walikota. GPM, kata Arief, akan diterapkan di 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia hingga 9 April 2024.

Arief mengatakan, GPM rutin dilaksanakan untuk menjangkau warga yang membutuhkan pangan murah. Berdasarkan data Bapanas, telah dilaksanakan 2.898 GPM di seluruh Indonesia, baik yang bersumber dari APBN, APBD maupun mandiri.

GPM dilaksanakan secara masif sebagai wujud kehadiran pemerintah dalam upaya menjamin aksesibilitas pangan baik secara fisik maupun ekonomi kepada masyarakat. GPM dilaksanakan secara sinergi antara pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan pelaku usaha pangan.

“Kami mendesak agar GPM dilakukan secara masif, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri, karena meningkatnya permintaan masyarakat harus dijawab oleh pemerintah dengan memastikan pasokan pangan yang terjangkau tetap terpenuhi. , karena salah satu komponen yang cukup besar mempengaruhi laju inflasi adalah bahan pangan,” kata Arief.

Dalam unjuk rasa tersebut, pemerintah melalui Bapanas menugaskan Perum Bulog untuk mendistribusikan persediaan pangan dan stabilisasi harga beras (SPHP) dengan harga maksimal di tingkat konsumen akhir sesuai harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 53.000 per 5 kg. Target penyaluran beras SPHP pada tahun 2024 adalah 1,2 juta ton ke seluruh Indonesia.

“Sesuai arahan Presiden RI, penyaluran Beras SPHP sebaiknya dioptimalkan menjelang panen raya. Realisasi saat ini sudah mencapai lebih dari 550 ribu ton. Pendistribusian juga terus dikebut, termasuk di pengecer modern. untuk mengisi kembali pasokan beras di masyarakat,” kata Arief.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memberikan sambutan pada Seruan Waspada Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri 2024 yang digelar Badan Pangan Nasional, di Gudang Bulog, Jakarta, Senin (1/4/2024). 2024). ANTARA/Harianto

Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan upaya pengamanan pasokan dan harga pangan merupakan kerja bersama, namun saat ini kita tetap harus waspada menjelang Idul Fitri untuk mengendalikan kenaikan harga pangan.

“Saat ini kita harus tetap waspada, bukan hanya harga yang naik tapi kalau harga murah kita juga harus waspada karena petani akan mengalami kerugian sehingga tidak menanam lagi. Kita harus pastikan distribusinya merata agar harga stabil. jangan terlalu naik dan jangan jatuh,” jelasnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, pihaknya terus menggenjot produksi pangan dengan berbagai upaya, termasuk optimalisasi lahan tadah hujan melalui pemompaan hingga mencapai lahan 1 juta hektar.

Kementerian Pertanian juga menambah alokasi pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton untuk alokasi tahun 2024. Hal ini untuk mendorong produksi pangan nasional meningkat dan menjaga pasokan pangan dari dalam negeri sehingga diharapkan stabilitas harga selalu terjaga.

Dalam seruan siaga tersebut, sebanyak 21 kendaraan pangan dari Bulog, Perusahaan Dagang Indonesia (PPI), Food Station, Dharma Jaya dan mitra lainnya dilepasliarkan ke pasar untuk melaksanakan GPM di berbagai titik wilayah DKI Jakarta.

Baca juga: Mendag Sebut Mayoritas Harga Pangan Cenderung Turun Jelang Idul Fitri
Baca juga: Kementan maksimalkan modernisasi irigasi untuk swasembada pangan
Baca juga: Tips Menyikapi Keadaan Darurat Pangan

Wartawan: Muhammad Harianto
Redaktur: Faisal Yunianto
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version