Bapanas imbau masyarakat tak panik lakukan pembelian beras berlebihan
Selain itu, ia juga mengungkapkan, dalam delapan bulan terakhir, produksi beras di Indonesia mengalami defisit dibandingkan konsumsi.
Terkait indeks harga beras dunia, Arief mengatakan terjadi peningkatan signifikan hingga mencapai 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, pemerintah telah mengambil langkah tepat dengan melakukan impor beras untuk memperkuat Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dan stabilisasi harga di pasaran melalui pendistribusian beras melalui Program Stabilisasi Pasokan Pangan dan Harga (SPHP).
Selain itu, bantuan pangan beras 10 kg menyasar 22 keluarga penerima manfaat serta Gerakan Pangan Murah (GPM) yang turun langsung ke pemukiman warga atau tempat keramaian untuk menjual beras dengan harga yang terjangkau masyarakat.
Dalam rangka peningkatan produksi padi, Arief mengatakan pemerintah telah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan luas panen padi.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Stok Beras di Pasar Induk Cipinang Aman
Menurut Arief, dengan proyeksi luas panen yang bertambah, diharapkan produksi beras bisa meningkat sehingga bisa memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
“Kami sudah rapat koordinasi dengan Menteri Pertanian yang hari ini dan jajarannya sedang bekerja keras untuk melakukan penanaman. Jadi panennya bisa 2,5 juta ton per bulan dan ini konfirmasi harus dilakukan. karena terjadi perubahan iklim El Nino di akhir tahun,” kata Arief.
Wartawan: Muhammad Harianto
Redaktur: Nusarina Yuliastuti
Hak Cipta © ANTARA 2024