Bapanas: Bantuan pangan beras kembali disalurkan
Tentu tugas pemerintah adalah menyeimbangkan dari hulu hingga hilir. Nanti kalau produksi beras kita mencapai 3,5 juta ton atau melebihi Maret, harga beras akan lebih baik. jelas Arief.
Arief mengatakan, harga beras saat ini sulit menyamai harga dua tahun lalu karena biaya-biaya seperti pupuk, sewa lahan, hari kerja, dan lain sebagainya semakin meningkat.
Dalam kunjungan Presiden ke-7 RI di PIBC hari ini juga didampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa , Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, dan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo.
Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan saat ini ketersediaan stok beras mencapai 1.180.000 atau 1,180 juta ton yang dijamin aman untuk memenuhi kebutuhan beras nasional hingga April 2024.
“Stok (beras) kita 1.180.000 ton, jadi cukup. Jadi kalau misalnya kebutuhan beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) digandakan, itu sudah cukup. “Penambahan bantuan pangan sampai Maret dan April sudah cukup,” kata Bayu di Jakarta, Selasa (13/2).
Bayu menjelaskan stok beras yang akan disalurkan berupa Rp. 0 bantuan pangan beras, beras SPHP bahkan beras komersil.
Baca juga: Bulog Sebut Impor Beras untuk Penuhi Bantuan Pangan dan SPHP
Baca juga: Bapanas Fokus Lakukan Lima Aksi Jaga Stabilitas Harga Beras
Baca juga: Bapanas: Beras SPHP Tetap Didistribusikan Meski Bantuan Pangan Dihentikan
Wartawan: Muhammad Harianto
Redaktur: Faisal Yunianto
Hak Cipta © ANTARA 2024