Singkong bisa berbahaya jika tidak diolah dengan baik atau dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Pasalnya, singkong mengandung glikosida sianogenik atau sianida yang dapat melepaskan zat sianida dalam tubuh saat dikonsumsi.
Di beberapa negara, singkong juga terkenal menyerap bahan kimia berbahaya dari dalam tanah, seperti arsenik dan kadmium, yang dapat meningkatkan risiko kanker. Namun dengan cara pengolahan yang benar, singkong tetap aman untuk dikonsumsi.
Pengolahan yang benar adalah dengan mengupas kulit singkong hingga bersih, karena kulit singkong mengandung sianida paling tinggi. Setelah itu, singkong perlu direndam minimal dua hari sebelum dimasak dan dimasak hingga matang. Mengonsumsi singkong bersamaan dengan makanan yang mengandung protein juga dapat membantu menghilangkan sianida dari dalam tubuh.
2. Kacang almond
Almond, baik pahit maupun manis, mengandung amigdalin yang dapat berubah menjadi sianida. Meski sama-sama memiliki senyawa yang sama, namun kacang almond pahit memiliki kadar yang lebih tinggi. Kacang almond manis masih aman dikonsumsi, namun mengonsumsi kacang almond pahit tanpa diolah dapat menimbulkan gejala seperti kram, mual, dan diare.
Sianida juga dapat diproduksi oleh jenis bakteri jamur dan alga tertentu. Senyawa kimia ini juga dapat ditemukan pada beberapa makanan seperti bayam, rebung, kacang lima, dan tapioka.
Menurut laporan Bon Appetit, hidrogen sianida memiliki tingkat kematian sekitar 1,52 miligram (mg) per kilogram (kg) berat badan. Artinya dibutuhkan lebih dari 0,1 gram racun untuk menyebabkan kematian pada manusia yang beratnya sekitar 150 pon atau sekitar 68 kg.