NEWS

Bali United menekankan pentingnya suporter menaati aturan AFC

Bali United tekankan pentingnya suporter patuhi aturan AFC

Gianyar, Bali (ANTARA) – Bali United menekankan pentingnya suporter mematuhi aturan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) agar tidak mendapat hukuman yang lebih berat jelang laga kedua fase Grup G Piala AFC 2023/2024. melawan tim Malaysia Terengganu FC.“Jadi sekali lagi penting untuk mematuhi aturan kompetisi di AFC, lebih ketat lagi,” kata Pelatih Kepala Bali United Stefano Cugurra di sela-sela konferensi pers H-1 laga melawan Terengganu FC di Lapangan Kapten I Wayan. Stadion Dipta, Gianyar, Bali, Selasa.

Di sisi lain, lanjutnya, aturan ketat tersebut juga baik sebagai bagian pembelajaran untuk mendukung kemajuan dunia sepak bola Indonesia yang tidak lepas dari dukungan suporter.

Manajemen, kata dia, telah memberikan edukasi kepada perwakilan suporter terkait apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat menonton pertandingan di stadion.

Manajemen selalu memberikan edukasi, tidak hanya di Bali United tapi seluruh manajemen di Indonesia, mereka berusaha memberikan edukasi kepada suporter, tambah pelatih asal Brasil itu.

Ia pun mengajak para suporter yang datang menyaksikan pertandingan Piala AFC 2023/2024 untuk tertib dan menikmati pertandingan.

Bali United akan menjamu Terengganu FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Rabu (4/10) pukul 20.00 WITA.

Namun dari total kapasitas tempat duduk di stadion sebanyak 18.000 kursi, hanya 25 persen yang bisa terjual untuk pertandingan tersebut.

Baca juga: Bali United Finalisasi Taktik Lawan Tim Malaysia di Piala AFC

Kondisi tersebut disebabkan klub berjuluk Serdadu Tridatu di Piala AFC 2022 ini mendapat hukuman dari AFC yang melarang pembukaan kapasitas 100 persen atau 75 persen kapasitas akan kosong berdasarkan keputusan pasal 11.3 Kode AFC. Disiplin dan Etika.

Pelanggaran ini terjadi pada laga final babak penyisihan Grup G Piala AFC 2022 antara Bali United melawan Kaya FC Iloilo di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar pada 30 Juni 2022.

Selain itu, manajemen Bali United juga mendapat denda sebesar 30.000 dolar AS atau sekitar Rp. 460 juta yang telah dibayar manajemen.

Hukuman ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perilaku oknum suporter yang menyalakan suar, bom asap, dan kembang api pada laga final fase grup musim lalu.

Hukumannya, termasuk pembatasan kapasitas penonton, berlaku satu kali untuk pertandingan Piala AFC berikutnya di kandang sendiri.

Dengan demikian, untuk laga Piala AFC selanjutnya yang digelar di Stadion Kapten Dipta, hukuman tersebut tidak berlaku lagi.

Namun jika kembali ditemukan pelanggaran, AFC bisa memberikan penalti lagi kepada klub.

“Tentu kami ingin bermain dengan stadion penuh karena suporternya fanatik. “Tapi kita juga tahu ada kesalahan musim lalu, denda sudah dibayarkan dan mereka (AFC) punya aturan agar besok kapasitas (suporter) tidak penuh,” ujarnya.

Baca juga: Kemenangan di Piala AFC Jadi Modal Berharga Bali United Hadapi Persija
Baca juga: Bali United Kalahkan Stallion Laguna 5-2 di Piala AFC

Reporter : Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Redaksi : Eka Arifa Rusqiyati
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version