NEWS

Bahasa Gaul 18 Gen Z dan Artinya, Kata-Kata Populer di Media Sosial Saat Ini

Bahasa Gaul 18 Gen Z dan Artinya, Kata-Kata Populer di Media Sosial Saat Ini


“Fam” adalah istilah yang digunakan generasi Z untuk menyebut teman dekat atau keluarga. Kata ini sebenarnya merupakan singkatan dari “keluarga”, namun dalam konteks bahasa gaul, penggunaannya lebih luas dan mencakup hubungan dekat di luar lingkup keluarga biologis. Misalnya, seseorang mungkin menyebut teman terdekatnya sebagai “fam” untuk menunjukkan tingkat kedekatan yang lebih dari sekadar persahabatan. Misalnya saja, “Ini temanku, dia sangat sayang padaku.”

2. Menyala

“Lit” adalah bahasa gaul yang digunakan untuk mengatakan bahwa sesuatu itu sangat menyenangkan atau keren. Istilah ini juga bisa merujuk pada situasi yang sangat seru atau penuh energi positif. Misalnya, jika seseorang menghadiri konser spektakuler, mereka mungkin mendeskripsikannya sebagai “menyala”. “Pertunjukan kemarin meriah banget, musiknya luar biasa!”

3. Liar

“Savage” digunakan untuk menggambarkan tindakan atau komentar yang tidak terduga, keras, atau tegas. Meski dipandang sebagai sebuah kata yang mungkin berkonotasi negatif, namun dalam budaya gaul generasi Z, kata tersebut kerap digunakan sebagai pujian untuk mengungkapkan keberanian atau kejenakaan yang dianggap keren. Misalnya, “Dia memberikan jawaban yang sangat biadab di pertemuan tadi!”

4. Fleksibel

“Flex” mengacu pada tindakan memamerkan kesuksesan atau kekayaan, terutama dalam konteks media sosial. Jika seseorang membagikan foto liburan mewah atau mobil barunya, itu disebut sebagai “fleksibel”. Contoh penggunaan: “Dia sedang bersantai, memposting foto perjalanannya ke luar negeri.”

5. Teh

“Teh” mengacu pada gosip atau berita terkini. Penggunaan istilah ini sering kali dikaitkan dengan berbagi informasi menarik atau dramatis tentang orang lain. Misalnya, “Saya minum teh tentang apa yang terjadi di sekolah kemarin, Anda harus mendengarkan!”

6. Stempel

Dalam bahasa gaul generasi Z, “cap” digunakan untuk mengatakan bahwa seseorang berbohong atau tidak jujur. Penggunaan kata ini sering kali muncul dalam konteks menekankan ketidakjujuran atau ketidaksetujuan seseorang terhadap suatu pernyataan. Misalnya, jika seseorang memberikan alasan yang terdengar tidak masuk akal, orang lain mungkin akan berkomentar, “Jangan memberi label, katakan yang sebenarnya.”

Exit mobile version