Selain dzikir khusus setiap periode, kami masih mengutip dari sumber buku yang sama bahwa ada juga dzikir yang dianjurkan untuk dibaca 70 kali setiap hari. Baik setelah Subuh maupun setelah Maghrib:
Dzikir Setelah Subuh (Pagi, 70 kali):
رب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَم
“Robbighfirlii Warhamnii Watub ‘Alayya.”
Dzikir Setelah Maghrib (Malam, 70 kali):
رب اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَم
“Robbighfirlii Warhamnii Watub ‘Alayya.”
Dzikir ini diambil dari sumber hadis yang menggambarkan amalan Nabi Muhammad SAW dalam beribadah. Misalnya saja hadis Abu Hurairah yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW rutin memohon ampun kepada Allah dan bertaubat lebih dari tujuh puluh kali setiap harinya.
Tuhan bersedia َأَنَا عَبْدُكَ وَأَنetakan
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika maastatha’tu a’uudzubika min syaramaa shana’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faaghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Dan Abu Hurairah RA berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Demi Allah, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali sehari.” (HR. Bukhari)
Selanjutnya ada juga Sayyidul Istighfar yang dianjurkan dibaca 3 kali pada pagi dan sore hari. Dzikir ini berbunyi:
Tuhan bersedia َأَنَا عَبْدُكَ وَأَنetakan
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika maastatha’tu a’uudzubika min syaramaa shana’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faaghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.”
Dzikir ini tidak terbatas pada bulan Rajab saja, namun bisa diamalkan kapan saja. Namun bulan Rajab memberikan kesempatan istimewa untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.