Jakarta (ANTARA) – Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mendesak diakhirinya kekerasan dan menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum humaniter internasional dalam konflik Israel-Palestina.Dalam pernyataan bersama para Menteri Luar Negeri ASEAN pada hari Jumat, organisasi regional tersebut menyatakan keprihatinannya atas meningkatnya konflik bersenjata di Timur Tengah baru-baru ini.
Organisasi tersebut mengutuk keras tindakan kekerasan yang menewaskan dan melukai warga sipil, termasuk warga negara anggota ASEAN, dan menyerukan semua pihak untuk menciptakan koridor kemanusiaan yang aman, cepat, dan bebas hambatan.
“ASEAN menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi dua negara yang dinegosiasikan yang memungkinkan Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan,” kata pernyataan itu.
“Ini akan menjadi satu-satunya cara yang dapat diambil untuk menyelesaikan akar permasalahan konflik,” tambahnya.
ASEAN mendesak semua pihak untuk melindungi dan menjamin keselamatan dan keamanan seluruh warga sipil serta pembebasan segera dan tanpa syarat seluruh sandera.
Baca juga: Kolombia akan membuka kedutaan di Palestina
ASEAN juga mendesak masyarakat internasional untuk mendukung proses perdamaian antara Israel dan Palestina untuk menjamin perdamaian dan stabilitas jangka panjang di kawasan.
Selama lebih dari 10 hari, Israel terus membombardir wilayah Palestina yang terkepung, mengklaim jumlah korban tewas kini mendekati 3.000 orang, 750 di antaranya adalah anak-anak.
Serangan Israel menargetkan bangunan-bangunan di kawasan pemukiman padat penduduk, yang dituduh digunakan oleh kelompok Palestina Hamas.
Bencana kemanusiaan semakin parah ketika Israel memutus pasokan air, listrik, dan pasokan lainnya ke Gaza. Sekitar 2 juta orang kekurangan kebutuhan dasar, sehingga menimbulkan kekhawatiran dari PBB dan kelompok hak asasi manusia.
Israel juga memerintahkan evakuasi warga dari Gaza utara, yang berdampak pada lebih dari 1 juta orang atau hampir setengah dari seluruh penduduk wilayah kantong Palestina.
Setelah menyerang sebuah rumah sakit di Gaza pada Selasa lalu, Israel pada Kamis mengebom Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Gaza, tempat sekitar 500 Muslim dan Kristen Palestina berlindung.
Baca juga: Putra Mahkota Saudi mengutuk serangan keji terhadap warga sipil di Gaza
Wartawan : Shofi Ayudiana
Redaktur: Jafar M Sidik
HAK CIPTA © ANTARA 2023