Di bawah ini beberapa jenis ambiguitas dan contohnya yang dapat Anda pahami, yaitu:
1. Ambiguitas fonetik
Ambiguitas fonetik muncul karena adanya percampuran bunyi-bunyi bahasa lisan. Ambiguitas jenis ini terbentuk ketika sebuah kata atau kalimat jika diucapkan terlalu cepat dapat menimbulkan keraguan terhadap maknanya. Ambiguitas fonetik terjadi ketika terdapat kesamaan bunyi kata ketika diucapkan. Untuk memahami pengertian ambiguitas fonetik, berikut contoh kalimatnya:
Beruang: Beruang bisa berarti mempunyai uang atau nama binatang. Jarak: Jarak dapat berarti jangkauan suatu area atau nama suatu jenis tumbuhan. Salam: Kata salam bisa berarti salam dan nama bumbu dapur. Judul: Gelar dapat berarti pangkat atau membuka gulungan gelar. Batu: Kata batu bisa berarti nama suatu benda padat yang sangat keras atau nama kota di Jawa Timur. Bunga: Bunga dapat berarti tanaman atau imbalan yang digunakan atas penggunaan uang atau modal di bank.
2. Ambiguitas leksikal
Ambiguitas pada tataran leksikal meliputi polivalensi, ketidakjelasan batasan makna suatu kata, dan penggunaan gaya bahasa. Setiap kata atau ungkapan dalam suatu bahasa terkadang mempunyai lebih dari satu makna, sehingga pendengar atau pembaca sering kali melakukan kesalahan dalam mengartikan makna tersebut.
Ambiguitas makna leksikal menyebabkan makna suatu kata berbeda-beda tergantung konteks kalimatnya. Ambiguitas leksikal terkadang digunakan dengan sengaja untuk membuat permainan kata-kata dan jenis permainan kata lainnya. Pada tataran leksikal, ambiguitas dapat dilihat dari dua sisi, yaitu polisemi dan homonimi. Untuk memahami pengertian ambiguitas leksikal, berikut contoh kalimatnya:
Dilarang, tidak halal. Suci, tidak boleh dibuat sembarangan. Sama sekali tidak, sama sekali tidak. Dilarang oleh hukum, tidak sah.
3. Ambiguitas tata bahasa
Ambiguitas gramatikal terjadi pada proses pembentukan pada tataran kebahasaan, yaitu morfologi (morfem dan kata) dan sintaksis (frasa, klausa, dan kalimat). Dalam morfologi, makna yang ambigu mengakibatkan perubahan makna. Contoh ambiguitas dalam morfologi adalah sebagai berikut:
Pemukul: kata ‘pemukul’ dapat mempunyai arti ganda yaitu ‘orang yang memukul’ atau alat untuk memukul.
Sedangkan secara sintaksis, ambiguitas muncul pada frasa, klausa, dan kalimat. Setiap kata yang membentuk suatu frase atau kalimat sudah jelas, namun bila digabungkan dapat mempunyai lebih dari satu penafsiran. Contoh ambiguitas dalam sintaksis adalah sebagai berikut:
Ungkapan orang tua bisa berarti ‘orang tua’ atau ‘orang tua’.