NEWS

Array adalah rangkaian kata yang membentuk bait dalam puisi dan pantun, lihat contohnya

Ini merupakan kata demonstratif dan termasuk kata demonstratif, lihat penjelasan dan contohnya


Dalam puisi, baris merupakan bagian yang membentuk struktur dasar, pengatur irama, pola, dan irama. Setiap baris dalam puisi mempunyai makna dan peranan penting dalam mengungkapkan makna secara keseluruhan.

Eko Sugiarto dalam bukunya yang berjudul Mahir Menulis Pantun dan Puisi: Panduan Bagi Siswa (2014) menjelaskan bahwa dalam puisi, jumlah baris dalam setiap baris dapat dikelompokkan menjadi tujuh bagian yang berbeda.

1. Diskikon (2 baris dalam satu bait):

“Mimpi di malam hari, berbisik pelan,

Cahaya pagi menghalau kegelapan.”

2. Zina (3 baris dalam satu bait):

“Hujan deras, tanah basah,

Burung-burung terbang mencari perlindungan,

Dedaunan bergoyang, menari tertiup angin.”

3. Quatrend (4 baris dalam satu bait):

“Di perbukitan hijau, hening dan sunyi,

Matahari terbenam, warna-warni yang mempesona,

Anak-anak yang riang, bermain di tepi sungai,

Malam tiba, membawa sejuta bintang.”

4. Kuin (5 baris dalam satu bait):

“Di taman bunga, harum harum tercium,

Burung berkicau merdu di pepohonan,

Anak-anak yang gembira, berlarian di ladang yang luas,

Langit biru menyambut pagi dengan cerah,

Matahari bersinar memberikan kehangatan.”

5. Sextet (6 baris dalam satu bait):

“Di pantai, ombaknya bergulung,

Pasir putihnya yang bersinar, terik matahari yang menyilaukan,

Nelayan bekerja, mencari rezeki di lautan,

Burung camar menari-nari mencari makan,

Senja datang, mengubah warna langit,

Malam tiba, bintang-bintang bersinar.”

6. Septima (7 baris dalam satu bait):

“Di desa kecil, kehidupan berjalan lambat,

Rumah-rumah kayu berjejer rapi di sepanjang jalan,

Orang-orang sibuk, melakukan rutinitas sehari-hari,

Anak-anak bermain, tertawa riang tanpa henti,

Burung-burung berkicau menemani pagi yang cerah,

Petani mulai bekerja, menanam padi di sawah,

Senyuman terukir, kebahagiaan dalam kesederhanaan.”

7. Oktaf (8 baris dalam satu bait):

“Di atas pegunungan tinggi, awan melayang perlahan,

Hutan yang lebat, menjadi tempat persembunyian,

Mata air yang jernih mengalir dengan tenang,

Hewan liar, bermain di tengah-tengah,

Suara gemericik yang menenangkan,

Matahari bersinar, menerangi segalanya,

Bulan dan bintang, menemani gelapnya malam,

Alam semesta, penuh keindahan.”

Dalam puisi, baris berperan sebagai satuan terkecil yang membentuk struktur keseluruhan. Baris-baris pada setiap puisi memiliki panjang yang berbeda-beda, tergantung pada jenis puisi dan gaya penulisan yang digunakan. Pemilihan kata dan susunan baris mempengaruhi ritme dan nada dalam puisi.

Misalnya, garis pendek bisa menimbulkan kesan cepat dan tajam. Sedangkan antrean panjang cenderung menghadirkan ritme yang lambat dan dalam.

Exit mobile version