Ada hubungan antara puasa dan sabar dalam ajaran Islam yang sangat relevan untuk dipahami. Dalam buku “Puasa Orang Pilihan” karya M. Alcaff, puasa merupakan suatu hal yang tidak selalu mudah bagi manusia. Faktanya, banyak diantara mereka yang berpuasa hanya untuk menunaikan kewajibannya tanpa mendapatkan pemahaman yang mendalam.
Ini merupakan poin penting untuk memahami hubungan antara puasa dan sabar, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh setiap muslim. Puasa dalam hal ini berarti menahan diri dari rasa lapar dan haus, serta mengendalikan hawa nafsu dari melakukan perbuatan tercela. Seperti menahan kata-kata kasar, berhubungan seksual, marah-marah, dan lain sebagainya. Tujuan utama berpuasa adalah untuk melatih diri menjadi pribadi yang lebih baik, mempunyai sikap sabar, dan mampu mengendalikan diri.
Dalam buku “Membangkitkan Energi Kesabaran” yang ditulis oleh A. Nafis Atoillah, secara bahasa kesabaran dapat diartikan sebagai kemampuan menahan diri. Namun secara istilah, kesabaran diartikan sebagai kemampuan menahan diri untuk tidak mengeluh, menahan amarah, atau menahan anggota tubuh dari tindakan kekerasan yang mungkin timbul akibat amarah.
Secara linguistik, kata “puasa” dan “sabar” mempunyai arti yang serupa jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, yaitu kemampuan menahan diri. Hal ini juga ditegaskan dalam hadis Nabi yang menyatakan, “Puasa itu separuh dari kesabaran” (HR. Ibnu Majah).
Dari sini terlihat erat hubungan antara puasa dan sabar. Orang yang berpuasa pasti sedang berlatih dan melatih kesabaran. Orang yang sabar, pada gilirannya, adalah orang yang bertakwa, dan orang yang bertakwa pasti akan mengikuti perintah Tuhannya untuk berpuasa.
Selain itu, ada tiga persamaan antara puasa dan sabar yang dapat disimpulkan dari dalil Naqli (berdasarkan Alquran dan Hadits), yaitu:
Keduanya memiliki pahala yang besar, bahkan tidak terbatas. Keduanya berarti menahan diri. Keduanya adalah amalan yang bisa menghapus dosa.
Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-Ku yang setia! Takutlah pada Tuhanmu.” Sebab orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi milik Tuhan itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan mendapat pahalanya ditingkatkan tanpa batas. (QS. Az-Zumar ayat 10)
Dalam surat Az-Zumar ayat 10 Allah menyatakan bahwa Dia akan memberi pahala kepada orang-orang yang sabar tanpa batas. Artinya Allah maha kuasa melipatgandakan pahala bagi orang-orang yang bersabar hingga tak terbatas. Kesamaan makna “menahan diri” antara puasa dan sabar juga mencerminkan betapa pentingnya kedua hal tersebut dalam membentuk karakter umat Islam.