Apa itu Suku Kata? Simak pengertian, contoh pecahan dan bentuknya

Struktur suatu suku kata terdiri atas tiga komponen utama, yaitu permulaan (bagian awal), inti (inti vokal), dan koda (bagian akhir). Permulaannya terletak di awal suku kata dan dapat terdiri dari satu atau beberapa konsonan sebelum mencapai inti vokal.

Misalnya, pada kata “ba-na-na”, fonem “b” merupakan bagian dari permulaan. Inti sebagai unsur paling vokal mencerminkan fonem vokal inti dalam suku kata. Misalnya fonem “a” pada kata yang sama merupakan contoh nukleus. Coda, sebagai akhiran, terdiri dari satu atau lebih konsonan setelah inti vokal, seperti “na” pada kata “ba-na-na”.

Berikut ini contohnya:

1. Berjalan : Terdiri dari tiga suku kata yaitu “ber”, “ja”, dan “lan”.

2. Men-can-tik : Terdiri dari tiga suku kata yaitu “men”, “can”, dan “tik”.

3. Ter-ta-wa : Terdiri dari tiga suku kata, yaitu “ter”, “ta”, dan “wa”.

4. Master-ter : Terdiri dari dua suku kata yaitu “mas” dan “ter”.

5. A-na : Terdiri dari dua suku kata yaitu “a” dan “na”.

6. Di-a : Terdiri dari dua suku kata yaitu “di” dan “a”.

7. Ke-la-pa : Terdiri dari tiga suku kata, yaitu “ke”, “la”, dan “pa”.

8. Be-la-jar : Terdiri dari tiga suku kata, yaitu “be”, “la”, dan “jar”.

Fragmentasi suku kata merupakan aspek penting dalam membaca dan menulis bahasa Indonesia. Beberapa kategori fragmentasi suku kata yang dapat diidentifikasi melibatkan susunan vokal dan konsonan tertentu.

1. Pemisahan Suku Kata Dua Vokal Berurutan di Tengah:

Contoh: Saus (sa-us), kaos (ka-os), buah (b-ah), dan sebagainya.

2. Memilih suku kata yang memiliki lebih dari tiga konsonan:

Contoh : Sajja, Anggrek (Ang-grek).

3. Pemisahan satu suku kata konsonan menjadi dua suku kata vokal:

Contoh: Anak (a-nak), ayah (a-yah), ulat (u-lat).

4. Fragmen suku kata mengandung imbuhan:

Contoh: Bertani (ber-ta-ni).

5. Fragmentasi suku kata meliputi Ny, Kh, Ng, Sy:

Contoh: Bangkai (bang-kai), akhlak (akh-lak).

Dengan mengeksplorasi peran suku kata dan variasi dalam fragmentasi suku kata, kita dapat memperdalam pemahaman kita tentang struktur bahasa Indonesia yang kompleks dan bernuansa.