Dalam debat tersebut, Gibran menyoroti pentingnya Indonesia keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah. Menurutnya, hilirisasi tidak hanya fokus pada sektor ekstraktif saja, namun juga perlu diterapkan pada sektor seperti pertanian, perikanan, dan digital.
Dalam pandangannya, hilirisasi digital menjadi kunci sukses menghadapi tantangan ke depan, dan ia berencana melanjutkan agenda hilirisasi yang digagas Jokowi. Gibran menekankan pentingnya menciptakan talenta masa depan yang dibekali dengan keterampilan masa depan untuk menciptakan generasi emas yang mampu bersaing di era digital.
Menurutnya, Indonesia harus mampu mengubah tantangan masa depan menjadi peluang, dengan membekali generasi mendatang dengan bakat dan keterampilan yang sesuai. Ditegaskannya, “Untuk itu hilirisasi digital akan dipercepat. Kita akan menyiapkan generasi muda yang ahli Artificial Intelligence, generasi muda ahli blockchain, generasi muda ahli robotika, ahli perbankan syariah, generasi muda ahli kripto. ”
Lebih lanjut Gibran menegaskan, hilirisasi tidak hanya terbatas pada sektor pertambangan saja, namun juga perlu dilakukan pada sektor pertanian dan sektor digital.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Gibran menunjukkan keyakinannya bahwa Indonesia bisa menjadi pemimpin dalam energi hijau. Langkah-langkah tersebut antara lain pengembangan biodiesel, bioavtur dari kelapa sawit, bioetanol dari tebu, serta peningkatan kemandirian gula.
Debat cawapres yang digelar pada 22 Desember 2023 menampilkan tiga cawapres, antara lain Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Tema yang diangkat dalam debat tersebut antara lain persoalan ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi perpajakan, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan. Gibran terus menekankan pentingnya hilirisasi digital sebagai pilar utama dalam memajukan Indonesia menuju generasi emas di tahun 2045.