Kuala Lumpur (ANTARA) – Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan berbagai bahasa di kawasan ASEAN, seperti bahasa Indonesia dan Melayu, perlu diperkaya perbendaharaannya, antara lain dengan menyerap unsur-unsur dari berbagai bahasa lokal atau daerah.“Bagaimana kita memperkaya bahasa kita? Menyerap bahasa daerah di seluruh nusantara. Karena dalam banyak bahasa daerah, kata ‘jatuh’ bisa lebih dari 20 kata, kata Anies menjawab pertanyaan mahasiswa yang mengikuti ISTAC World Professional Lecture ke-25 di Universiti Islam Antarbangsa Malaysia (IIUM), Kuala Lumpur, Rabu. .
Dalam kesempatan itu, Anies juga mengaku belum mengetahui berapa kosakata bahasa Melayu yang ada saat ini.
“Ada berapa kata dalam bahasa Melayu? Berapa banyak? Siapa yang tahu?” Anies bertanya kepada mereka yang hadir dalam ceramah tersebut.
Ia mengatakan bahasa Indonesia saat ini memiliki sekitar 150.000 kata. Angka tersebut meningkat dari hanya sekitar 90.000 kata saat pertama kali menjabat Mendikbud.
Jadi saya bilang ke tim saya, kita perlu memperkaya bahasa kita karena 90.000 saja tidak cukup, kata Anies.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini kemudian bertanya kembali kepada hadirin yang hadir pada kuliah sore itu. “Tahukah kamu ada berapa kata dalam bahasa Inggris? Satu juta 7.000 kata tambahan setiap tahun. Ada berapa kata dalam bahasa Arab? 12,7 juta”.
Untuk itu, menurut Anies, jika ingin menjadikan suatu bahasa sebagai bahasa resmi dunia internasional, ada pekerjaan rumah yang memang harus dilakukan, yakni memperkaya bahasa tersebut.
Kekayaan suatu bahasa sangatlah penting ketika ingin menampilkannya di dunia internasional sebagai bahasa internasional. Oleh karena itu, kata dia, sangat penting bagi Indonesia dan Malaysia untuk terus memperkaya bahasanya agar bisa bersuara di dunia internasional dan memperkenalkannya kepada dunia.
Wartawan : Virna P Setyorini
Redaktur : M Razi Rahman
HAK CIPTA © ANTARA 2023