Anhedonia yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan sejumlah komplikasi serius bagi penderitanya. Berikut beberapa komplikasi yang mungkin timbul akibat anhedonia.
1. Gangguan Kecemasan
Anhedonia dapat menjadi faktor risiko timbulnya gangguan kecemasan, dimana penderitanya mengalami kegelisahan berlebihan dan sering merasa cemas tanpa alasan yang jelas.
2. Gangguan Depresi Besar
Anhedonia sering kali menjadi salah satu gejala utama depresi berat. Tanpa pengobatan yang tepat, anhedonia dapat memperburuk depresi dan menyebabkan gangguan emosi yang lebih serius.
3. Terisolasi dari Dunia Luar
Penderita anhedonia cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya karena sulit merasakan kesenangan dan menikmati interaksi sosial, sehingga dapat mengakibatkan isolasi sosial yang lebih dalam.
4. Kesulitan Menjaga Hubungan
Anhedonia dapat menyebabkan kesulitan dalam menjaga hubungan interpersonal, baik dalam hubungan romantis, persahabatan, atau hubungan kerja.
5. Gangguan Suasana Hati
Penderita anhedonia cenderung mengalami fluktuasi suasana hati yang signifikan, disertai periode kehampaan dan keputusasaan yang mendalam.
6. Malnutrisi
Akibat kurangnya minat terhadap makanan atau sulit merasakan kenikmatan saat makan, penderita anhedonia berisiko mengalami malnutrisi atau gangguan gizi lainnya.
7. Keinginan untuk Menyakiti Diri Sendiri atau Bunuh Diri
Anhedonia dapat meningkatkan risiko penderitanya melakukan tindakan menyakiti diri sendiri atau bahkan percobaan bunuh diri sebagai upaya mengatasi keputusasaan dan kehampaan yang dirasakannya.
Diagnosis dan Pengobatan Anhedonia
Diagnosis anhedonia diawali dengan wawancara medis dan evaluasi kondisi psikologis pasien oleh dokter. Anamnesis dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai keluhan, riwayat kesehatan, dan faktor-faktor yang mungkin memicu terjadinya anhedonia. Pemeriksaan fisik juga dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya gangguan kesehatan fisik yang dapat menimbulkan gejala anhedonia.
Karena anhedonia sering dikaitkan dengan depresi, tes darah mungkin disarankan untuk menilai kondisi yang mungkin berkontribusi terhadap depresi, seperti kekurangan vitamin D atau gangguan tiroid.
Setelah diagnosis ditegakkan, pengobatan anhedonia dilakukan untuk meringankan gejala dan mencegah kemungkinan komplikasi. Berikut beberapa metode pengobatan yang umum digunakan.
1. Pemberian Obat
Jika anhedonia disebabkan oleh depresi atau gangguan kecemasan, dokter mungkin akan meresepkan obat antidepresan seperti inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) atau obat penenang untuk membantu mengendalikan gejala. Obat-obatan ini juga dapat membantu mengatasi gejala lain yang sering menyertai anhedonia, seperti gangguan tidur atau sakit kepala.
2. Psikoterapi
Terapi psikologis seperti terapi perilaku kognitif (CBT) sering direkomendasikan sebagai bagian dari pengobatan anhedonia. Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang mungkin menjadi faktor pemicu atau memperburuk anhedonia. Konseling dengan psikolog atau psikiater juga dapat membantu penderita mengatasi masalah emosional yang mendasari anhedonia.
Pengobatan anhedonia sering kali melibatkan pendekatan gabungan pengobatan medis dan psikoterapi untuk memaksimalkan efektivitas pengobatan. Penting bagi penderita anhedonia untuk mencari pertolongan medis profesional dan mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.