Angka harapan hidup penderita kanker stadium empat hanya 15 persen
Jakarta (ANTARA) – Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Aru Sudoyo mengatakan angka harapan hidup penderita kanker stadium empat hanya 15 persen.15 persen ini artinya dalam lima tahun ke depan, dari 100 penderita, hanya tersisa 15 orang, kata Aru saat ditemui di Jakarta, Minggu.
Ia mengatakan, angka harapan hidup penderita kanker menggunakan skema angka kelangsungan hidup lima tahun. Mekanisme ini akan memantau perkembangan kesehatan penderitanya setiap lima tahun sekali.
Ia menjelaskan, pada stadium satu angka harapan hidup pasien sangat tinggi, mencapai 95 persen, stadium dua turun menjadi 80 persen, sedangkan stadium tiga 70 persen.
Kita sebut saja angka harapan hidup 5 tahun, angka harapan hidup tahap pertama 95 persen, tahap kedua 80 persen, tahap ketiga 70 persen, tahap keempat langsung turun 15 persen, ujarnya.
Oleh karena itu, Aru mengingatkan pentingnya deteksi dini penyakit kanker guna meningkatkan angka harapan hidup penderitanya, mengingat sel kanker ganas dapat dicegah penyebarannya ke organ lain.
Baca juga: YKI luncurkan kampanye tingkatkan kesadaran akan kanker payudara
Baca juga: Wanita di bawah usia 40 tahun boleh menjalani pemeriksaan mammografi
Ia mengatakan, deteksi dini penyakit kanker bisa dilakukan secara mandiri maupun secara medis. Namun menurutnya, hanya penyakit kanker tertentu saja seperti kanker payudara dan kanker serviks yang bisa dideteksi secara dini secara mandiri.