NEWS

AMSI mengajak anggotanya untuk meningkatkan ekosistem bisnis media siber

AMSI ajak anggotanya benahi ekosistem bisnis media siber

Semarang (ANTARA) – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) mengajak media anggotanya untuk meningkatkan ekosistem bisnis media siber atau digital menjadi lebih baik.Dewan Pembina AMSI Wenseslaus Manggut, di Semarang, Rabu (28/2) malam, mengatakan teknologi berjalan begitu cepat sehingga seringkali tidak sejalan dengan jurnalisme konvensional.

Menurutnya, media siber sebenarnya merupakan perpaduan jurnalisme konvensional dengan teknologi, termasuk dalam pengembangan bisnis.

“Platformnya mendistribusikan konten menggunakan algoritmanya. Makanya sekarang judul berita bisa ditulis dalam satu paragraf,” ujarnya di sela-sela Konferensi Regional (Konferwil) III AMSI Jateng.

Baca juga: AMSI: Perlu Tingkatkan Kualitas Penerbit untuk Majukan Pers Nasional

Dari sisi jurnalistik, kata dia, tentu kami berusaha menghadirkan judul-judul yang sesuai dengan aturan baku, sedangkan dari sisi teknologi memilih judul-judul yang lebih disukai pembaca dengan menggunakan perhitungan algoritmik.

“Belum selesai kita mengkhawatirkan algoritma, platform lain sudah hadir. Ada yang baru, namanya AI (kecerdasan buatan). Banyak yang menyebut AI sebagai pembunuh manusia,” ujarnya.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat, lanjutnya, berdampak pada bisnis media, termasuk penyajian konten berita yang banyak dikeluhkan masyarakat karena perubahannya kecil.

Masalahnya, kata Wenseslaus, konten longgar seperti inilah yang lebih banyak dilihat dan disukai masyarakat dibandingkan berita berkualitas, dan tentunya banyak iklan.

Baca juga: AMSI rumuskan indikator kepercayaan media digital

Di sisi lain, menurutnya, media siber juga harus bersaing dengan media sosial yang kontennya lebih digemari masyarakat dan mendatangkan keuntungan dari iklan.

“Kalau keadaan seperti ini dibiarkan, kita tidak akan lagi membuat pemberitaan tentang inflasi, stunting, krisis pangan, kekurangan beras. Kenapa? Tidak ada yang membacanya dan tidak ada yang memasang iklan,” ujarnya.

Situasi seperti ini, kata dia, tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia sehingga menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, baik media, masyarakat, pengusaha hingga pengiklan yang ingin memperbaiki ekosistem bisnis media siber.

Sementara itu, Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Jawa Tengah Moch Faizin mewakili Pj Gubernur Jawa Tengah berharap media tetap mengedepankan etika dan tanggung jawab moral dalam menjalankan perannya.

“Kebebasan pers harus dibarengi dengan tanggung jawab moral. Bagaimana mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan,” ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Aturan untuk Media Digital

Pada Konferensi Regional III AMSI Jateng, Nurkholis kembali terpilih menjadi Ketua AMSI Jateng, mendampingi Deka Hendratmanto sebagai sekretaris periode 2024-2028.

Wartawan: Zuhdiar Laeis
Redaktur: Bambang Sutopo Hadi
Hak Cipta © ANTARA 2024

Exit mobile version