Proses pencapaian aktualisasi diri menurut teori hierarki kebutuhan Maslow merupakan suatu perjalanan yang melibatkan berbagai aspek kehidupan seseorang. Meskipun piramida hierarki kebutuhan Maslow sering dikritik karena kurang relevan, namun cara-cara mencapai aktualisasi diri yang dikemukakan oleh teori ini tetap dapat dijadikan pedoman dalam mencapai aktualisasi diri.
Kebutuhan setiap individu dapat berubah tergantung situasi kehidupannya. Meskipun aktualisasi diri berada pada tingkat tertinggi dalam piramida, seseorang tetap dapat memulai perjalanannya meskipun kebutuhan dasarnya belum terpenuhi sepenuhnya. Misalnya, seseorang yang memiliki hubungan sosial yang kuat mungkin sudah mencapai aktualisasi diri meskipun belum mempunyai tempat tinggal yang layak.
Beberapa cara yang dijelaskan untuk mencapai aktualisasi diri melibatkan aspek-aspek seperti meningkatkan perasaan empati, keberanian mencoba hal baru, memberikan waktu untuk diri sendiri (me time), menghargai hal-hal kecil dalam hidup, belajar menerima setiap keadaan, tidak bersikap terlalu berlebihan. memikirkan pandangan orang lain, jujur pada diri sendiri, dan mengambil tindakan yang mendukung tercapainya tujuan hidup.
Proses ini juga ditegaskan sebagai perjalanan jangka panjang, bukan pencapaian instan. Aktualisasi diri dipandang sebagai tujuan yang berkembang seiring berjalannya waktu, mencakup pertumbuhan pribadi, pengembangan bakat, dan peningkatan pemahaman diri. Oleh karena itu, penting untuk menyadari bahwa setiap langkah kecil menuju aktualisasi diri adalah bagian dari perjalanan berkelanjutan.
Jika seseorang mengalami kesulitan dalam mengenali atau memaksimalkan potensi dirinya, disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog. Psikolog yang berspesialisasi dalam masalah ini dapat memberikan dukungan profesional untuk membantu individu mengeksplorasi dan memahami potensi mereka, membimbing mereka dalam perjalanan menuju aktualisasi diri. Dengan pertolongan yang tepat, seseorang dapat mengembangkan dirinya dan mencapai puncak potensinya.