Liputan6.com, Jakarta Berada di daerah rawan gempa menimbulkan perasaan cemas. Apalagi mitigasi bencana gempa bumi sangat diperlukan. Tidak hanya masyarakat sipil, juga para pekerja medis saat darurat. Seperti kisah seorang dokter yang memilih bertahan untuk mengoperasi tumor otak pasiennya.
Tindakan heroik seorang ahli bedah di Tiongkok Barat telah menyentuh hati banyak orang, ketika ia dan timnya berhasil menyelesaikan operasi otak meski terjadi gempa bumi dahsyat.
Shufang, seorang ahli bedah saraf yang terampil, sedang melakukan kraniotomi (operasi tengkorak) pada seorang pasien ketika gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter mengguncang wilayah otonomi Xinjiang pada dini hari tanggal 23 Januari.
Meski suasana disekitarnya diliputi kepanikan dan ketakutan, Dr. Shufang dan tim tetap tenang dan fokus pada tugasnya. Saat guncangan gempa mulai terasa, video CCTV merekam momen dramatis saat mereka berada di ruang operasi yang bergetar.
Berikut Liputan6.com rangkum kisah aksi dokter yang melanjutkan operasi saat terjadi gempa dahsyat, dilansir South China Morning Post, Kamis (8/2/224).