Aksara Korea “Hangul” Menyelamatkan Dialek Indonesia yang Hampir Punah
Solusinya muncul dalam bentuk yang tidak terduga: Hangul, alfabet Korea. Dikembangkan pada abad ke-15, sistem Hangul yang berbasis suku kata terbukti menjadi alat yang efektif untuk menyalin bahasa Cia-Cia. Adopsi aksara ini dimulai pada tahun 2009, setelah pertukaran budaya antara kota Baubau dan para sarjana Korea.
Untuk memfasilitasi transisi linguistik ini, kota Baubau mengirim guru dan siswa ke Korea Selatan untuk belajar Hangul. Tujuannya adalah untuk mengembangkan metode standar untuk menulis dan mengajarkan bahasa Cia-Cia. Salah satu perintis ini, seorang guru bernama Abidin, menghabiskan enam bulan di Korea Selatan dan sejak saat itu menciptakan kamus berbasis Hangul untuk bahasa Cia-Cia.
Inisiatif ini telah menghembuskan kehidupan baru ke dalam bahasa Cia-Cia. Bahasa Hangul sekarang digunakan untuk mengajar siswa dari sekolah dasar hingga sekolah menengah, dan nama-nama serta kata-kata dalam bahasa Cia-Cia semakin terlihat di seluruh kota.
Terlepas dari keberhasilannya, penggunaan bahasa Hangul di Baubau telah menimbulkan kekhawatiran. Para ahli bahasa dan tetua masyarakat khawatir akan potensi hilangnya identitas budaya dan aksara yang berasal dari luar negeri. Ada saran bahwa aksara yang digunakan oleh dialek Sulawesi lainnya bisa menjadi pilihan yang lebih tepat secara linguistik.
child porn
child porn
child porn
I think this is one of the most important info for me.
And i am glad reading your article. But want to remark on few general things, The site style is great, the articles is really great
: D. Good job, cheers
child porn
child porn
child porn
child teen
child teen
child teen
child teen