Doa Qunut Witir merupakan doa yang sangat penting dalam Islam, dan di bulan Ramadhan umat Islam dianjurkan untuk membacanya. Pembacaan doa Qunut Witir mencerminkan kerendahan hati, permohonan bimbingan, dan rasa syukur kepada Allah SWT. Selain itu, doa ini juga mencerminkan keberkahan, perlindungan dari buruknya nasib, dan kekuatan iman.
Doa ini merupakan wujud ketaatan hamba kepada Allah SWT dan pengakuan bahwa hanya Dialah yang berhak memberikan hidayah, keamanan dan keberkahan dalam hidup. Doa ini juga menegaskan bahwa Allah SWT maha pemelihara, yang selalu menjaga dan selalu memberikan perlindungan.
Mengutip buku berjudul Panduan Lengkap 99 Sunah Super Lengkap karya Ibnu Watiniyah, membaca doa Wunut Witir dianjurkan bagi umat Islam di pertengahan bulan Ramadhan, yakni malam ke-16 hingga akhir bulan Ramadhan.
Berikut maksud Sholat Qunut Subuh :
Alhamdulillah Insya Allah َا اَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَ لا َ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَ نْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَ كَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ Tuhan memberkatimu ّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى Layanan Pelanggan
Allahummahdini fiiman hadayt, wa ‘aafinii fiiman ‘aafayt, wa tawallanii fiiman tawallayt, wa baariklii fiiman a’thoyt, waqinii syarro maa qodhoyt, wallaa yuqdhoo ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man waalayt, walaa ya’izzu man ‘aadayt, tabaarakta robbanaa wa ta’aalayt, wa astagfiruka wa atuubu ilaik, wa Shallallâhu ‘alâ sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Itu berarti:
“Ya Allah, berilah aku hidayah sebagaimana Engkau memberi hidayah (kepada selain aku), berilah aku keselamatan sebagaimana Engkau memberi keselamatan (kepada selain aku), jagalah aku sebagaimana Engkau menjaga orang lain, berilah aku segala karunia-Mu, lindungi aku dari kejahatan takdir- Engkau, sesungguhnya, Engkau telah menentukan takdir dan tidak ditakdirkan, dan sesungguhnya orang yang menjadikanmu sebagai wali tidak hina, dan orang yang Engkau hina tidak mendapat aib. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi, Wahai Rabb kami. Maha Suci Engkau atas segala puji atas apa yang telah Engkau siksa, aku mohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Dan semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya.”