Salah satu tanda yang mengiringi hadirnya malam mulia tersebut adalah berubahnya warna matahari saat terbit di pagi hari. Sebuah hadits riwayat Ubay bin Ka’ab RA menggambarkan dengan indah fenomena ini:
semoga Allah memberkati dia dan memberinya ketenangan pikiran. عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْ وَعِشْرِينَ وَ Tuhan memberkatimu َاءَ ل َا شُعَاعَ لَهَا
Artinya: “Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam ke dua puluh tujuh (bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya adalah pada pagi hari matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan cahaya ke segala arah.” (HR Muslim no. 762).
Dalam konteks spiritual, berubahnya warna matahari saat terbit menjadi putih tanpa mengeluarkan cahaya yang menyilaukan dianggap sebagai salah satu tanda keagungan Malam Lailatul Qadar. Warna putihnya yang bersih dan kalem menggambarkan suasana tenang dan berkah yang turun pada malam itu.
6. Terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan
Malam Lailatul Qadar terjadi di antara sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, sesuai dengan perintah Nabi Muhammad SAW yang disampaikan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim:
Insya Allah ضَانَ
Artinya: “Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim).
Perintah ini menunjukkan pentingnya mengupayakan dan memanfaatkan malam yang penuh berkah ini, karena keagungannya yang luar biasa dalam mendatangkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT.
7. Terjadi pada Malam Ganjil
Selanjutnya, Malam Lailatul Qadar cenderung terjadi pada malam ganjil dibandingkan malam genap. Hal ini dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya:
لِتَاسِعَةٍ تَبْقَى لِسَابِعَةٍ تَبْقَى لِخَامِسَةٍ تَبْقَى لِثَ Insya Allah
Artinya: “Bisa jadi Lailatul Qadar di sisa sembilan hari, bisa di sisa tujuh hari, bisa di sisa lima hari, bisa juga di tiga hari tersisa” (HR.Bukhari).
Dalam hadits tersebut Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk bahwa Malam Lailatul Qadar lebih mungkin terjadi pada malam ganjil yang dihitung dari awal bulan Ramadhan. Malam ganjil yang dimaksud adalah malam ke 21, 23, 25, 27 dan 29, namun tidak menutup kemungkinan Malam Lailatul Qadar juga terjadi pada malam-malam sisanya dengan interval yang berbeda-beda.
Pencarian Malam Lailatul Qadar memang menjadi momen yang penuh keberkahan dan kesempatan untuk mendapat ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, dzikir, doa dan tadarus Al-Qur’an pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil, sebagai upaya mencapai kemuliaan dan keberkahan Malam Lailatul Qadar.