7 Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar dan Alasannya, Berikut Perkiraan Waktunya
7. Terjadi pada Malam Ganjil
Selanjutnya, Malam Lailatul Qadar cenderung terjadi pada malam ganjil dibandingkan malam genap. Hal ini dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya:
لِتَاسِعَةٍ تَبْقَى لِسَابِعَةٍ تَبْقَى لِخَامِسَةٍ تَبْقَى لِثَ Insya Allah
Artinya: “Bisa jadi Lailatul Qadar di sisa sembilan hari, bisa di sisa tujuh hari, bisa di sisa lima hari, bisa juga di tiga hari tersisa” (HR.Bukhari).
Dalam hadits tersebut Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk bahwa Malam Lailatul Qadar lebih mungkin terjadi pada malam ganjil yang dihitung dari awal bulan Ramadhan. Malam ganjil yang dimaksud adalah malam ke 21, 23, 25, 27 dan 29, namun tidak menutup kemungkinan Malam Lailatul Qadar juga terjadi pada malam-malam sisanya dengan interval yang berbeda-beda.
Pencarian Malam Lailatul Qadar memang menjadi momen yang penuh keberkahan dan kesempatan untuk mendapat ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, dzikir, doa dan tadarus Al-Qur’an pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil, sebagai upaya mencapai kemuliaan dan keberkahan Malam Lailatul Qadar.