Menurut Dicky Budiman, ia menegaskan, risiko terjadinya pneumonia pada pasien tidaklah serius. Faktanya, sebagian besar bisa sembuh dengan sendirinya. Asalkan kondisi pasien baik dan tidak mengalami gangguan imunitas atau daya tahan tubuh.
Lebih lanjut, Dicky mengungkapkan fatalitas atau angka kematiannya tidak tinggi. Meski begitu, peningkatan pasien yang terinfeksi bakteri penyebab pneumonia masih terus meningkat. Peningkatan ini disebabkan oleh Mycoplasma pneumonia yang diduga resisten terhadap antibiotik. Selain itu, dugaan lainnya adalah kondisi kesehatan anak secara umum dan penurunan daya tahan tubuh.
Sedangkan dari segi pencegahan, pneumonia dapat dicegah dengan masker dan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun. Ingat, penularannya melalui droplet.
5. Kasus pneumonia di Tiongkok bukan lagi hal yang misterius
Mengutip laman Health Liputan6.com, menurut Dicky, kasus misterius pneumonia di China sebenarnya sudah tidak misterius lagi. Pasalnya, pemerintah di China telah resmi melaporkan bahwa kasus tersebut bukan disebabkan oleh patogen baru.
Jadi WHO sendiri belum menerapkan hal ini sebagai sesuatu yang harus dinyatakan darurat, namun hal ini perlu diwaspadai.
6. Pemerintah Indonesia meningkatkan kewaspadaan
Sebagai wujud kesiapsiagaan Pemerintah dalam mengantisipasi penyebaran penyakit pneumonia di Indonesia, Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Timbulnya Mycoplasma Pneumonia di Indonesia. Surat edaran yang diterbitkan pada 27 November 2023 ini ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu.
Surat edaran ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan dalam upaya antisipasi terjadinya Mycoplasma Pneumonia di Indonesia, tulis Maxi dalam surat edaran yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa, 28 November 2023.
Surat peringatan Kementerian Kesehatan RI terkait Pneumonia Mycoplasma ditujukan kepada seluruh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Direktur/Kepala Rumah Sakit, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan Kepala Puskesmas di Indonesia.
7. Surveilans Amati Pneumonia
Untuk mengantisipasi masuknya Mycoplasma pneumoniae di Indonesia, Kementerian Kesehatan atau Kementerian Kesehatan RI telah memperkuat surveilans untuk melihat tren pneumonia.
Selain itu, Maxi Rein Rondonuwu juga meminta Puskesmas dan rumah sakit memperkuat pelaksanaan surveilans pneumonia, meningkatkan pencatatan dan pelaporan pneumonia, serta memperkuat kewaspadaan standar dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi.
Tak lupa, Maxi meminta fasilitas kesehatan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pentingnya vaksinasi untuk mencegah infeksi saluran pernapasan akut.