Lombok Barat (ANTARA) – Sebanyak 62 negara yang tergabung dalam Electronic Navigational Chart Working Group (ENCWG) mendukung pembentukan peta standar navigasi laut Indonesia.Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana TNI Nurhidayat di Lombok Barat, Senin, mengatakan pembentukan standar peta navigasi laut bertujuan untuk memberikan perlindungan dalam aktivitas pelayaran.
Implementasinya akan dimulai pada tahun 2024. Nantinya sistem navigasi ini sudah bisa digunakan melalui smartphone, kata Nurhidayat.
Ia mengatakan, sistem peta navigasi elektronik (NEC) Indonesia saat ini masih menerapkan standar navigasi lama.
Dengan standar baru ini akan memudahkan negara-negara pengguna ENC dalam memantau situasi dan kondisi lautan di Indonesia, khususnya di perairan selatan seperti Bali, NTB, dan NTT.
“Jadi, pertemuan ini untuk menetapkan standar navigasi yang tidak bisa dipisahkan dari negara lain,” ujarnya.
Dalam penetapan sistem navigasi baru tersebut, kata dia, delegasi anggota ENCWG telah memberikan masukan dan berbagai pertimbangan, baik dalam penerapan sistem metodologi, arus laut, pasang surut air laut hingga gambaran seperti apa kondisi dasar laut Indonesia.
“Melalui sistem navigasi baru ini, pergerakan di bawah laut juga bisa terpantau. Ini juga bisa menjadi data pendukung BMKG dan Badan Riset Nasional,” ujarnya.
Pada acara yang berlangsung di Senggigi Kabupaten Lombok Barat ini hadir delegasi dari 62 negara yang tergabung dalam ENCWG antara lain Perancis, Australia, Amerika Serikat, Selandia Baru, Swedia, Finlandia, Kanada, Denmark, India, Belanda , Korea dan Inggris serta dari india dengan perwakilan Danpushidrosal Laksmana TNI Nurhidayat.
Wartawan : Dhimas Budi Pratama
Redaksi : Edy M Yakub
HAK CIPTA © ANTARA 2023