NEWS

6 Mitos Gerhana Bulan untuk Ibu Hamil, Berikut Penjelasan LAPAN

6 Mitos Gerhana Bulan untuk Ibu Hamil, Berikut Penjelasan LAPAN


Dalam budaya Jawa, ada kepercayaan yang beredar di masyarakat bahwa Batara Kala, makhluk mitologi yang dipercaya suka memakan bulan, muncul saat terjadi gerhana bulan. Kepercayaan ini diturunkan secara turun-temurun dan merupakan bagian penting dari budaya dan tradisi masyarakat Jawa.

Dilansir dari laman NU Online, masyarakat Jawa meyakini gerhana bulan adalah momen Batara Kala ‘menikmati’ bulan. Dalam upaya mengusir Batara Kala agar tidak merusak bulan, masyarakat setempat melakukan serangkaian aksi adat. Salah satunya dengan menabuh lesung, salah satu alat musik tradisional yang diyakini bisa membuat Batara Kala pergi dan berhenti memakan bulan.

Selain itu, ibu hamil di kawasan ini juga dianjurkan untuk mengolesi perutnya dengan abu. Tindakan ini bertujuan untuk melindungi bayi dalam kandungan agar tidak diganggu oleh Batara Kala saat terjadi gerhana bulan.

Semua tradisi tersebut mencerminkan bagaimana masyarakat Jawa menjaga kepercayaannya terhadap alam dan mitos-mitos yang menjadi bagian dari warisan budayanya. Meski tidak berdasarkan bukti ilmiah, namun tradisi ini tetap dijunjung tinggi sebagai ekspresi keyakinan yang kuat dan warisan budaya yang berharga.

5. Cuci rambut dan sisir di depan rumah

Tradisi mencuci rambut di depan rumah sambil menyaksikan gerhana bulan juga merupakan bagian dari kepercayaan dan mitos yang berkembang di beberapa masyarakat. Tindakan ini diyakini dapat mengusir makhluk gaib yang mungkin ada kaitannya dengan peristiwa gerhana. Proses menyisir rambut di depan rumah juga dianggap sebagai bagian dari tradisi yang harus dilakukan ibu hamil untuk menangkal dampak buruk gerhana bulan.

Karena adanya kepercayaan akan dampak negatif gerhana bulan bagi ibu hamil, maka mencuci rambut di depan rumah merupakan simbol perlindungan dan pembersihan dari energi negatif yang dapat terjadi pada masa gerhana. Meski tidak didukung secara ilmiah, namun tradisi ini masih sangat dihormati oleh sebagian individu atau masyarakat yang meyakininya sebagai bentuk perlindungan bagi ibu hamil dan janinnya.

6. Berlindung di bawah tempat tidur

Saat terjadi gerhana bulan, ada kepercayaan di beberapa budaya bahwa ibu hamil harus sangat berhati-hati. Beberapa orang percaya bahwa bayi yang dikandungnya bisa cacat atau sakit jika ibu hamil tidak melakukan serangkaian ritual atau tindakan pencegahan yang dianggap penting.

Beberapa kepercayaan mengarahkan ibu hamil untuk berteduh di bawah tempat tidur. Melansir dari Ejournal Undiksha, sebagai upaya melindungi janin dari dampak buruk gerhana bulan. Meski tidak didukung oleh pengetahuan medis modern, keyakinan ini tetap kuat di kalangan komunitas tertentu dan diturunkan dari generasi ke generasi sebagai bagian dari tradisi dan kepercayaan yang dijunjung tinggi.

Exit mobile version