Pentingnya proses pemilihan umum yang demokratis bagi negara-negara yang menganut sistem demokrasi sangatlah besar. Hal ini merupakan landasan utama bagi keterwakilan kepentingan seluruh rakyat secara adil dan inklusif. Dalam sistem demokrasi, pemilihan umum merupakan salah satu pilar utama yang memungkinkan suara dan kemauan rakyat tercermin secara proporsional dalam pembentukan pemerintahan.
Ketika kondisi pemilu yang demokratis terpenuhi, hal ini akan memastikan bahwa proses politik menjadi lebih terbuka, merangsang partisipasi masyarakat, dan mendorong akuntabilitas.
Pemilu yang demokratis juga memperkuat legitimasi pemerintah. Ketika masyarakat melihat bahwa proses pemilu berlangsung transparan, adil, dan tanpa campur tangan, maka kepercayaan mereka terhadap institusi politik dan wakil-wakil terpilih akan meningkat. Hal ini membantu menjaga stabilitas politik dan sosial suatu negara, mengurangi potensi ketegangan, dan memperkuat kohesi sosial di antara warga negara.
Selain itu, pemilihan umum yang demokratis memainkan peran penting dalam mengembangkan budaya politik inklusif. Ketika proses pemilu memberikan ruang bagi partisipasi seluruh elemen masyarakat, termasuk kelompok minoritas, kelompok sosial dan ekonomi yang beragam, maka hal tersebut memberikan pesan bahwa setiap suara memiliki nilai yang setara. Ini bukan hanya soal memilih pemimpin, tapi juga membangun jaringan sosial dan politik yang memperkuat persatuan dalam keberagaman.
Pemilihan umum yang demokratis juga mengakomodasi perubahan dan aspirasi masyarakat. Mampu memberikan wadah bagi perwakilan dari berbagai lapisan masyarakat, proses ini memungkinkan terjadinya perubahan dan inovasi sesuai dengan kebutuhan dinamis masyarakat. Hal ini merupakan wujud demokrasi adaptif, mampu beradaptasi terhadap perubahan sosial, politik, dan ekonomi yang sedang berlangsung.