Dalam buku berjudul Pendidikan Seni Budaya 2 SMP (2008) karya Yoyok RM dan Siswandi, berikut jenis-jenis hiasan geometris:
1. Tumpal
Tumpal merupakan hiasan tradisional Indonesia yang mempunyai bentuk dasar segitiga sama kaki. Hiasan ini mengalami perkembangan dengan berbagai variasi seiring berjalannya waktu. Tumpal memiliki makna mendalam yang mengacu pada kekuatan alam, menggambarkan unsur makrokosmos (alam semesta), mikrokosmos (manusia), dan metakosmos (alam gaib).
Hiasan tumpal banyak ditemukan pada candi-candi kuno di Indonesia dan digunakan dalam berbagai bidang seni seperti arsitektur, tekstil, dan tenun. Hiasan tumpal juga sering disebut dengan sebutan “untu walang” yang melambangkan kesuburan.
2. Pilin Ganda
Pilin merupakan hiasan dengan bentuk dasar huruf S. Terdapat variasi pilin ganda, bisa berbentuk SS atau pilin ganda. Seperti halnya hiasan geometris lainnya, motif lilitan ganda merupakan motif yang banyak ditemukan di berbagai daerah di nusantara. Dalam seni batik, lilitan menjadi dasar terciptanya hiasan parang yang terkenal itu.
3. Berliku-liku
Meander mempunyai bentuk dasar huruf T, dan seiring perkembangannya, hiasan ini memunculkan motif swastika dan pinggiran awan. Meander sering digunakan sebagai penghias pinggiran (edge) berbagai jenis karya seni sebagai pelengkap hiasan utama.
4. Swastika
Hiasan Swastika telah dikenal sejak Zaman Perunggu, dan sisa-sisanya banyak ditemukan pada kerajinan perunggu. Swastika merupakan varian pola berliku-liku dan pilin. Bentuknya menyerupai gambar peredaran bintang atau matahari. Hiasan Swastika tersebar luas di seluruh nusantara.
5. Kawung
Kawung dalam bahasa Sunda berarti enau atau buah enau. Jadi, varietas hias kawung mempunyai bentuk menyerupai buah palem yang dipotong melintang sehingga membentuk empat biji palem. Hiasan ini sudah ada sejak zaman dahulu, dan bukti penggunaannya dapat ditemukan pada hiasan patung candi Hindu Jawa. Kawung memiliki makna keselarasan kehidupan dunia dan akhirat sehingga menjadi motif yang penuh simbolisme.
Hiasan geometris merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kekayaan seni dan budaya Indonesia. Dengan berbagai motif dan makna yang terkandung di dalamnya, hiasan ini tetap relevan dan menginspirasi para seniman dan perajin hingga saat ini.