NEWS

4 Gejala Afasia Akibat Kerusakan Area Otak, Begini Pengobatannya

4 Gejala Afasia Akibat Kerusakan Area Otak, Begini Pengobatannya


Afasia adalah suatu kondisi medis yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan baik. Gangguan ini disebabkan oleh kerusakan pada area otak yang mengontrol dan mengatur bahasa. Individu yang mengalami afasia akan menghadapi kesulitan dalam berbicara, memahami, membaca dan menulis. Beberapa tanda dan gejalanya antara lain:

1. Afasia ekspresif

Afasia ekspresif adalah salah satu jenis gangguan berbahasa yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengungkapkan pikiran, pikiran, dan perasaannya dengan jelas dan terstruktur. Afasia ekspresif ditandai dengan kesulitan mengucapkan kata-kata yang tepat, menggabungkan kata-kata menjadi kalimat lengkap, dan memahami bahasa yang diucapkan orang lain.

Penderita afasia ekspresif sering kali mengalami kebingungan saat berbicara, mengulang kata atau frasa yang sama berulang kali, dan mencari kata yang tepat untuk mengungkapkan maknanya. Mereka mungkin juga menggunakan kata-kata yang tidak relevan atau tidak berhubungan dengan topik pembicaraan.

Akibat afasia ekspresif, penderitanya mungkin mengalami kesulitan berinteraksi sosial, mengungkapkan keinginan dan kebutuhannya, serta berpartisipasi dalam percakapan yang kompleks. Afasia ekspresif dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain cedera otak, stroke, tumor otak, atau penyakit degeneratif seperti penyakit Alzheimer.

Penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan medis yang komprehensif jika seseorang didiagnosis menderita afasia ekspresif. Terapi wicara dan bahasa dapat membantu meningkatkan kemampuan komunikasi penderita dan meningkatkan kualitas hidupnya.

2. Afasia komprehensif

Afasia komprehensif adalah jenis gangguan bahasa yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam memahami dan memahami bahasa dengan baik. Orang dengan afasia komprehensif mengalami kesulitan memahami kata, kalimat, dan instruksi yang ditujukan kepada mereka.

Gejala utama afasia komprehensif adalah kesulitan berbicara dan memahami bahasa. Penderitanya seringkali kesulitan menemukan kata-kata yang tepat ketika berbicara, dan seringkali menggunakan kata-kata yang tidak relevan atau tidak bermakna dalam percakapan. Mereka juga kesulitan memahami kalimat yang sangat rumit atau percakapan yang cepat.

Selain itu, penderita afasia komprehensif juga mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membaca teks dan memahami makna tulisan yang mereka baca. Kemampuan menulis juga terganggu sehingga penderitanya kesulitan mengungkapkan ide atau pemikirannya melalui tulisan.

Penderita afasia komprehensif sering kali mengalami rasa frustrasi dan kesulitan berinteraksi dengan orang lain. Mereka mungkin merasa sulit menjalin hubungan sosial dan berpartisipasi dalam percakapan atau aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dan bantuan dari keluarga serta tenaga medis agar penderita dapat beradaptasi dengan kondisi tersebut dan tetap hidup mandiri.

3. Afasia global

Afasia global adalah jenis afasia yang paling parah. Pada kondisi ini, seseorang akan mengalami kesulitan dalam memahami, berbicara, membaca, dan menulis. Gejala tersebut terjadi akibat adanya kerusakan pada area otak yang bertugas mengatur bahasa.

Penderita afasia global akan kesulitan memahami bahasa yang diucapkan orang lain. Mereka juga akan kesulitan mengungkapkan pikirannya melalui kata dan kalimat yang tepat. Selain itu, kemampuan membaca dan menulis juga terganggu. Penyebab utama afasia global adalah cedera pada bagian otak yang mengatur bahasa, seperti stroke, tumor otak, atau trauma kepala.

Gejala awal dapat berupa kebingungan, kesulitan berkomunikasi, serta perubahan perilaku dan emosi. Langkah pertama dalam menangani afasia global adalah dengan melakukan diagnosis yang benar melalui pemeriksaan otak dan tes bahasa.

Setelahnya, penderita dapat menjalani rehabilitasi bicara dan bahasa dengan bantuan ahli terapi wicara. Terapi ini bertujuan untuk membantu penderita meningkatkan kemampuan berbahasa dan komunikasi. Dalam beberapa kasus, penderita afasia global mungkin belum pulih sepenuhnya, namun dengan dukungan keluarga dan terapi yang tepat, mereka dapat mempelajari strategi baru untuk berkomunikasi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

4. Afasia anomik

Afasia anomik adalah jenis afasia yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengingat dan menggunakan kata-kata dengan benar. Penderitanya seringkali kesulitan menemukan atau mengucapkan suatu kata yang seharusnya ia ketahui, padahal pemahamannya terhadap kata tersebut masih baik.

Gejala yang dialami penderita afasia anomik bisa berbeda-beda, tergantung tingkat keparahan kelainannya. Beberapa gejala yang umum terjadi adalah kesulitan mengingat nama benda atau orang, mengganti kata yang seharusnya digunakan dengan kata serupa atau bahkan menggunakan kata pengganti yang umum seperti “itu” atau “situasi”, serta mengulang kata atau frasa yang sama berkali-kali. .

Selain itu, penderitanya juga dapat mengalami kendala dalam menemukan kata yang tepat ketika berbicara atau menulis, sehingga sering mengalami kesulitan dalam menyampaikan pikiran atau gagasan dengan jelas dan teratur.

Meskipun afasia anomik dapat menimbulkan tantangan besar dalam kehidupan sehari-hari, terapi wicara dan bahasa dapat membantu meningkatkan kemampuan bicara dan mengurangi gejala. Penting bagi penderita dan keluarganya untuk mencari bantuan profesional dalam menangani afasia anomik agar dapat berinteraksi dengan baik kembali dan meningkatkan kualitas hidup.

Exit mobile version