Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Orang yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak membacakan shalawat (sholawat) untukku.” Ada yang bertanya, “Bagaimana kami bisa membacakan banyak doa untukmu ya Rasulullah?” Nabi bersabda, “Katakanlah, ‘Allahumma salli’ala Muhammadin wa ‘ala aali Muhammadin kama sallaita’ala aali Ibrahima innaka Hamidun Majid.’” (Sunan at-Tirmidzi)
Artinya: Salah satu bentuk rasa sayang kepada Nabi Muhammad SAW adalah dengan membacakan doa kepadanya. Dengan melakukan ini, kita menunjukkan cinta dan hormat kepada Nabi dan mendapatkan pahala yang besar.
Hadits 17:
Dari Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Orang yang paling dicintai Allah dan orang yang paling dekat dengan-Nya di hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan paling baik akhlaknya.” (Jami’ at-Tirmidzi)
Artinya: Kasih sayang dalam Islam juga mencakup memiliki akhlak yang baik dan akhlak yang baik. Allah menyukai orang-orang yang berperilaku baik terhadap sesama manusia.
Hadits 18:
Dari Abdullah bin Amr RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Rahmat Allah diturunkan kepada orang-orang yang mudah menebus kesalahan dan penyayang kepada sesamanya.” (Sunan Ibnu Majah)
Artinya: Allah memperlihatkan rahmat-Nya kepada orang-orang yang mau memaafkan dan menunjukkan kasih sayang kepada orang lain yang melakukan kesalahan.
Hadits 19:
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tidak ada seorang pun di antara kalian yang masuk surga hanya karena amalnya sendiri.” Mereka berkata, “Bukankah kamu juga, wahai Rasulullah?” Nabi bersabda, “Tidak, kecuali Allah menyelimutiku dengan rahmat-Nya. Oleh karena itu, berbahagialah jika kamu mencintai dan menunjukkan kasih sayang kepada orang lain.” (Sahih al-Bukhari)
Artinya: Kasih sayang merupakan salah satu faktor yang dapat memperoleh rahmat Allah dan mengangkat seseorang ke surga. Hal ini menunjukkan pentingnya kasih sayang dan belas kasihan dalam Islam.
Hadits 20:
Dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jangan menghina atau meremehkan sesama manusia. Muslim untuk menyakiti atau menghina, atau mengkhianati saudaranya.” (Shahih Muslim)
Artinya: Hadits ini menggarisbawahi pentingnya menghargai, mencintai dan tidak merendahkan sesama manusia dalam umat Islam. Cinta dan persaudaraan dalam Islam sangat ditekankan dalam hadis ini.
Semua hadis di atas mengajarkan nilai-nilai cinta, kasih sayang, dan hormat terhadap sesama manusia dalam Islam, serta bagaimana perbuatan tersebut mendapatkan pahala dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.