NEWS

11 tanda umum tubuh kekurangan protein

11 tanda umum saat tubuh kekurangan protein

Jakarta (ANTARA) – Kekurangan protein dalam tubuh bisa terjadi karena sindrom malabsorpsi, yaitu seseorang tidak dapat mencerna dan menyerap protein dengan baik.

Malabsorpsi terjadi ketika tubuh kekurangan enzim pencernaan seperti pepsin dan kekurangan asam klorida (HCL) di lambung, yang diperlukan untuk pencernaan protein. Usia atau pola makan yang buruk serta banyak mengonsumsi makanan olahan menjadi penyebab umum.

Ahli gizi terdaftar dan instruktur koki di Institute of Culinary Education Susan Greeley, seperti dimuat di laman Well and Good, Selasa (24/10), menyoroti 11 gejala kekurangan protein yang mungkin menjadi cara tubuh mengetahui untuk mengonsumsi lebih banyak protein.

1. Penyembuhan luka yang lama

Jika Anda memiliki luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh, kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh kekurangan protein yang menyebabkan pembentukan kolagen terganggu dan luka pun bisa bertambah parah.Baca juga: Simak 10 manfaat konsumsi protein

2. Daya tahan tubuh lemah dan sering mengalami infeksi

Asupan protein yang rendah juga dapat mengakibatkan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Mekanismenya ada hubungannya dengan peran asam amino dalam membentuk antibodi alias protein, dan mengatur respon imun, kata Greeley.

3. Hilangnya massa otot

“Hal ini biasanya berkaitan dengan usia, namun bisa terjadi pada semua usia karena malnutrisi, gangguan makan, penyakit, dan sebagainya,” kata Greeley.Oleh karena itu, menjaga asupan protein seiring bertambahnya usia sangatlah penting. Beberapa cara mudah untuk menjaga asupan protein Anda adalah dengan mengonsumsi makanan berprotein tinggi seperti selai kacang berprotein tinggi, smoothie dengan sedikit bubuk protein, atau membuat salad pasta berprotein tinggi dalam jumlah besar untuk dinikmati sepanjang minggu.

4. Kekuatan tulang melemah

5. Rambut rontok

Asupan protein yang rendah juga bisa berdampak pada rambut rontok. Hal ini mungkin terkait dengan status zat besi, yang merupakan defisiensi mikronutrien umum akibat kurangnya protein dalam makanan, terutama daging dan kacang-kacangan.

6. Kuku rapuh dan kulit kering

Mirip dengan rambut, kuku, dan kulit juga dapat terkena dampak negatif dari rendahnya kadar protein, hal ini biasa terjadi pada orang lanjut usia dan mereka yang mengalami defisiensi protein parah.

7. Meningkatnya rasa lapar

Greeley mengatakan ketika Anda tidak mengonsumsi cukup protein, wajar jika Anda merasa ngidam karena tubuh memicu nafsu makan untuk mendapatkan apa yang dibutuhkannya.

8. Kelelahan dan kelemahan

9. Perubahan suasana hati

Kesehatan mental juga bisa mengalami perubahan jika kadar protein tidak mencukupi. Ketika protein kekurangan, pasokan asam amino menjadi terbatas atau berkurang dan berdampak negatif pada fungsi otak kita dengan membatasi kemampuan tubuh untuk mensintesis neurotransmiter, kata Greeley.

10. Pertumbuhan anak yang buruk

Asupan protein sangat penting untuk perkembangan yang baik. Fungsi struktural seperti membentuk otot, membentuk kolagen, tulang, gigi, dll dan semua fungsi protein lainnya sangat terganggu jika terjadi kekurangan protein pada anak.

11. Kurang atau sulit tidur

Kadar protein yang rendah dikaitkan dengan asam amino triptofan, penelitian menunjukkan bahwa peningkatan asupan triptofan meningkatkan kualitas tidur pada orang dewasa dengan gangguan tidur, kata Greeley.

Mengonsumsi sumber protein dari beberapa jenis makanan dapat meningkatkan kadar protein dalam tubuh, seperti yoghurt yunani, tempe, salmon, dan kalkun.

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Natisha Andarningtyas
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Exit mobile version