NEWS

10 korban banjir Bengkulu belum ditemukan, Basarnas kerahkan penyelam

10 korban banjir Bengkulu belum ditemukan, Basarnas kerahkan penyelam

Medan (ANTARA) – Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Kota Medan, Budiono mengatakan, Basarnas Pusat mengirimkan delapan penyelam dari Basarnas Provinsi Bengkulu untuk membantu operasi pencarian korban pasca banjir bandang dan tanah longsor di Humbang Husundutan, Utara. Sumatra.Basarnas pusat memerintahkan delapan orang penyelam personel Basarnas Bengkulu menuju lokasi membantu pencarian korban pasca banjir bandang, kata Budiono saat dihubungi, di Medan, Rabu.

Budiono menjelaskan, dengan delapan penyelam yang dikerahkan, operasi pencarian difokuskan di perairan Danau Toba dan memaksimalkan penyapuan permukaan menggunakan LCR dan RIB yang dilengkapi mata Aqua.

“Diterjunkan delapan personel dengan kualifikasi penyelam, sehingga pencarian pada hari keduabelas ini akan fokus dan maksimal di perairan Danau Toba, baik dengan penyisiran di permukaan menggunakan LCR dan RIB yang dilengkapi mata Aqua maupun dengan cara menyelam,” ungkapnya. Budiono.

Baca juga: Masa pencarian korban banjir di Humbang Hasundutan kembali diperpanjang

Upaya pencarian korban bencana alam di Desa Silmagulampe diperpanjang tiga hari pada tanggal 9 hingga 11 Desember 2023 setelah tujuh hari operasi pencarian, kemudian diperpanjang kembali selama tiga hari.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan seluruh unsur terkait dan keluarga korban, penggeledahan kembali diperpanjang hingga tiga hari ke depan terhitung mulai hari ini, ujarnya.

Budiono mengatakan, perpanjangan masa pencarian korban bencana ini dilakukan karena adanya permintaan dari keluarga korban dan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan.

Menurutnya, masih ada 10 korban bencana alam di Desa Silmagulampe yang belum ditemukan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, pencarian kembali diperluas dengan mengoptimalkan seluruh kekuatan yang ada

Operasi pencarian korban bencana alam di Desa Silmagulampe dilakukan di tiga sektor.

Dalam operasi pencarian di sektor 1, kata Budiono, petugas Kelompok Khusus Basarnas (BSG) melakukan penggeledahan di perairan Danau Toba dengan menggunakan perahu. Mereka berusaha mencari korban dengan cara mencabut sampah dan batang pohon yang masuk ke dalam danau.

Budiono melanjutkan, operasi pencarian di sektor 2 dilakukan dengan memindahkan material sisa banjir bandang di area gereja dan sekolah serta mengerahkan alat ekskavator untuk membuang sampah di depan hotel.

Di sektor 3, kata dia, petugas fokus mencari korban di antara puing-puing rumah warga dan mess pegawai hotel yang terdampak bencana.

Baca juga: DLHK: Penanaman Bambu di Humbang Hasundutan Sebagai Restorasi Alam

Baca juga: Penyelam Dikerahkan untuk Mencari Korban Hilang Banjir Bandang di Humbahas

Reporter: Anggi Luthfi Panggabean
Redaktur: Triono Subagyo
Hak Cipta © ANTARA 2023

Exit mobile version